KOTA MADIUN (Disperkim) – Keberadaan kampung tematik terus menjamur belakangan tahun terakhir. Kecuali tahun ini. Ya, Pemkot Madiun tak mengalokasikan anggaran pembangunan fasilitas umum (fasum) tersebut.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Madiun Jemakir memastikan tak ada pembangunan kampung tematik baru tahun ini. Alasannya, tidak ada usulan serta alokasi anggaran pembangunan.
‘’Kampung tematik ini kan dasarnya usulan masyarakat. Nah, untuk tahun ini belum ada,’’ ungkap Jemakir, Senin (23/9).
Menurut Jemakir, pembangunan kampung tematik di setiap wilayah kelurahan tak dilakukan serampangan. Selain harus ada usulan masyarakat, juga perlu feasibility study atau studi kelayakan. Dari situ, dinilai kelayakan dibangun atau tidaknya.
‘’Kampung tematik harus memenuhi sejumlah aspek fungsi. Selain mengurangi kawasan kumuh, juga harus multifungsi dengan peningkatan ekonomi dan sosial masyarakat setempat,’’ terangnya.
‘’Selain itu, kampung tematik wajib memuat konsep khas wilayah yang akan dibangun,’’ imbuh Jemakir.
Menurut dia, kampung tematik dikerjakan oleh kelompok masyarakat (pokmas). Kebijakan tersebut untuk mendorong partisipasi masyarakat membantu pembangunan Kota Madiun.
Pun, pokmas lah yang memahami konsep kampung tematik sesuai karakteristik wilayah mereka.
‘’Termasuk mereka juga memiliki tanggung jawab menjaga dan merawat kampung tematiknya,’’ jelasnya. (‘’)
More Stories
Tim RBRA Kemen PPPA Melakukan Visitasi Taman Hijau Demangan
Optimalkan Fungsi THD, Disperkim Kota Madiun Memberlakukan Jam Kunjung Bermain Anak
DAK PPKT On Progress, Disperkim Optimistis Pekerjaan Tepat Waktu