KOTA MADIUN (Disperkim) – Agung Widayanto selaku Fasilitator pemberdayaan sanitasi lapangan turut menyampaikan materi dalam pelatihan kelompok pemanfaat dan pemelihara (KPP) Sanitasi yang digelar Disperkim di Hotel Amaris Madiun, Rabu (22/5). Agung menyatakan, KPP memiliki peranan cukup vital, tidak hanya mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi yang telah dibangun, tetapi juga bertanggung jawab terhadap hal-hal teknis.
“Kemudian juga melestarikan sarana sanitasi yang telah dibangun,” katanya.
Agung menjelaskan, ada beberapa hal yang penting diketahui KPP sanitasi untuk disampaikan kepada masyarakat. Yaitu tidak membuang benda padat pada kloset, dan menempatkan sampah pada tempatnya.
“Yang tidak kalah pentingnya itu tidak membuang barang kimia ke jaringan IPAL,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Agung juga menyarankan KPP sanitasi untuk rutin mengecek bak kontrol dan seluruh saluran pipa, minimal seminggu sekali. Jika ditemukan kerusakan pada pila, segera dilakukan perbaikan.
Menguras lumpur dari bak pengendapan di IPAL juga perlu dilakukan minimal 3-4 tahun sekali. Serta memastikan IPAL dalam kondisi yang kondusif untuk pertumbuhan bakteri.
“Kondisi IPAL yang baik itu jika air limbah di dalam IPAL tidak berwarna hitam, air hasil olahan jernih dan tidak berbau, serta tidak tercium bau yang menyengat,” pungkasnya. (*)
More Stories
Disperkim Gelar Pelatihan Tree Climbing Tim Pemangkas Pohon
Progres Pekerjaan Proyek RTH Lapangan Gulun Sentuh 58,47 Persen Selesai
12 Kampung Tematik Dibangun Disperkim. Ini Daftarnya..