Peringati Bulan Suro, Disperkim Lakukan Ziarah Makam bersama Walikota

KOTA MADIUN (Disperkim) – Muharram merupakan bulan sakral di dalam kalender Islam. Masyarakat Jawa menyebutnya dengan Suro. Ada banyak amalan dan tradisi yang dilakukan, diantaranya memperbanyak do’a, melakukan ziarah kubur, tumpengan dan tradisi lainnya. Namun karena pandemi, kegiatan dilakukan secara terbatas. Seperti yang diikuti Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Totok Sugiarto bersama Walikota dan perwakilan OPD lainnya, Kamis (12/8/2021).

Totok mengatakan, kali pertama, ziarah kubur dilaksanakan di Makam Kuncen. Dilokasi itu, terdapat sejumlah tokoh penting Madiun. Yakni, Ki Ageng Panembahan Brubuk Ronggo Djoemeno yang menjabat Bupati Madiun era 1568 hingga 1586. Pemerintahan diteruskan Raden Ayu Retno Doemilah, putrinya hingga tahun 1590. Selain itu, di Kelurahan Kuncen Kota Madiun juga disemayamkan empat tokoh yang memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah Madiun.

Yakni, Raden Mas Bagoes Petak sebagai Mangkunegoro I di Madiun. Pangeran Adipati Kenitren Martoloyo sebagai Mangkunegoro II di Madiun. Kyai Irodikromo atau Pangeran Adipati Balitar sebagai Mangkunegoro III di Madiun dan Pangeran Tumenggung Balitar Tumapel sebagai Mangkunegoro IV di Madiun.

“Jadi kegiatan ini memang rutin dilakukan pemkot. Kami pun dari Dinas juga ikut melakukan tradisi ziarah kubur ini. Sekaligus mendo’akan para leluhur semoga arwahnya diterima disisi-Nya. Di Bulan Suro ini, kita juga memperbanyak do’a, agar pandemi ini segera berakhir,” ungkapnya.

Setelah di Makam Kuncen, ziarah kubur dilanjutkan di Makam Kuno Taman. Di lokasi itu bersemayam sejumlah tokoh penting Madiun. Diantaranya makam Raden Ronggo Prawirodirjo I atau Raden Ronggo Prawiro Sentiko yang menjadi bupati brang wetan Gunung Lawu (1755-1784). Kemudian makam Raden Ronggo Prawirodirjo II, Selain itu, terdapat makam Pangeran Dipokusumo. Ronggo Prawirodiningrat hingga makam Raden Ronggo Koesnindar (Bupati Madiun 1937-1953). (*)