Progres Pembangunan Kampung Tematik Reksogati Dikebut

KOTA MADIUN (Disperkim) – Progres pembangunan Kampung Tematik Reksogati terus dikebut. Secara keseluruhan, pengerjaan yang dimulai sejak pertengahan Mei lalu oleh Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (Disperkim) tersebut telah mencapai sekitar 70 persenan. Meliputi pembangunan fisik dan kelengkapan pendapa.

Kabid Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Disperkim Kota Madiun, Budi Agung Wicaksono mengatakan, konsep Kampung Tematik Reksogati itu hampir sepenuhnya merupakan usulan dari warga setempat.


“Misalnya, masyarakat sekitar berkeinginan agar ada tempat pertunjukan kesenian lokal. Nah, untuk itu peletakan (bangunan) pendapa berada di tengah kampung tematik tersebut difungsikan sebagai panggung pertunjukan,’’ ujarnya, Rabu (19/7).


Menurutnya, penataan view menjadi penting agar pengunjung Kampung Tematik Reksogati dapat menikmati pertunjukan kesenian tanpa halangan. Kemudian ditambah fasilitas bangku kursi, meja dan payung di bagian sudut.


“Jadi nanti taman terlihat lebih luas untuk pergerakan serta aktivitas manusia. Juga mampu menampung lebih banyak pengunjung,” tambahnya.


Kampung Tematik Reksogati memiliki luas 317 meter persegi. Agung menambahkan, kampung tematik itu juga dilengkapi lapak UMKM. Dengan harapan, selain sebagai tempat pertunjukan seni dan wisata, Kampung Tematik Reksogati juga menjadi pusat perekonomian baru warga Sogaten.


“Konsepnya seperti ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan untuk akitivitas perekonomian dan masyarakat,’’ terangnya.

Pembangunan Kampung Tematik Reksogati menelan anggaran sebesar Rp 225 juta. Proyek ini ditargetkan selesai pada Agustus mendatang.


“Saat ini, kami fokuskan dengan anggaran yang ada dulu. Insya Allah anggaran itu dimaksimalkan dalam pembuatan pendapa dan beberapa fasilitas lainnya,’’ ujar Agung.


Terkait pengembangannya ke depan, kata Agung, disesuaikan dengan kebutuhan dan masukan dari masyarakat. Salah satunya mengenai penataan vegetasi. Yang jelas, menurutnya, program pembangunan kampung tematik bertujuan agar suatu kelurahan itu mempunyai tempat ikonik yang layak dikunjungi sekaligus menjadi pusat keramian masyarakat setempat.


“Jadi, semakin banyak lokasi menarik di kota tentunya akan menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung,” tandasnya. (*)