Tahun ini Ada 160 Sasaran Penerima Program RTLH dan Jambanisasi

KOTA MADIUN (Disperkim) – Program rumah tidak layak huni (RTLH) dan jambanisasi di Kota Madiun terus bergulir. Tahun ini dua program tersebut menyasar 160 penerima.

Masing-masing 100 penerima RTLH dan 60 penerima program jambanisasi. Untuk RTLH rinciannya 34 penerima di Kecamatan Taman dan Manguharjo serta 32 penerima di Kecamatan Kartoharjo.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Madiun, Jemakir mengatakan, untuk program RTLH masing-masing penerima mendapat bantuan Rp15 juta. Sedangkan untuk program jambanisasi, masing-masing penerima mendapat bantuan Rp7,5 juta. Sosialisasi penandatanganan virtual account berlangsung di lapak Taman Obor, Kelurahan Oro-oro Ombo, Selasa (27/6).

Warga Kota Madiun menerima bantuan sosial (bansos) RTLH dan jambanisasi dari Pemkot Madiun.

“Untuk pengerjaannya dimulai Juli dan selesai dalam waktu dua bulan. Sasarannya atap, dinding dan lantai. Pengerjaannya dilakukan oleh TPKK di masing-masing kelurahan,” ujarnya.

Sementara itu Walikota Madiun, Maidi mengungkapkan, program RTLH dan jambanisasi telah digulirkan selama empat tahun ini. Bahkan jumlah penerima terus bertambah setiap tahunnya.

“Jadi kita membangun jambanisasi dan RTLH ini sudah hampir empat tahun. Ada yang perlu bantuan untuk memperbaiki atapnya, dindingnya maupun jambannya. Jadi yang rusak kita bantu perbaiki,” ungkapnya.

Seperti diketahui, syarat penerima bantuan RTLH dan jambanisasi di antaranya telah terdata dalam daftar terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Kemudian dilakukan pendataan dan survei oleh dinas serta merupakan usulan saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).

Setidaknya hingga saat ini, masih ada 60 kepala keluarga yang belum tersentuh program jambanisasi maupun RTLH sehingga akan diupayakan untuk dilakukan perbaikan. Termasuk akan dikolaborasikan dengan Baznas dan CSR perusahaan. (*)