Antisipasi Bencana, Disperkim Pastikan Alat Berat Hingga Personel Siap Siaga

KOTA MADIUN (Disperkim) – Pemerintah Kota Madiun berupaya maksimal untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana alam. Diantaranya melakukan pengecekan kegiatan pembersihan sungai dari sampah hingga pengecekan alat berat yang ada di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Salah satunya alat berat milik Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim). Pengecekan dilakukan di Pilangbango dan Bantaran, yang menjadi kawasan rawan banjir, Jum’at lalu (26/11).

Kepala Disperkim, Totok Sugiarto menyatakan kesiapannya mengantisipasi bencana. Personel telah disiagakan, termasuk alat berat pun juga disiapkan. Dirinya mengklaim alat berat yang dimiliki dinasnya saat ini dalam kondisi prima.

“Kita punya tim 20 kan, ya itu kita siagakan. Kemudian kegiatan pemangkasan pohon saat ini juga masih berlangsung di sejumlah titik jalan protokol. Itu untuk mengantisipasi agar jangan sampai tumbang sehingga mengganggu kenyamanan dan keselamatan masyarakat. Harapan kita ya mudah-mudahan tidak terjadi bencana di kota ini,” katanya.

Cek Alat: Walikota Madiun, Maidi bersama Kepala Disperkim, Totok Sugiarto mengecek alat berat sebagai wujud kesiapsiagaan bencana.

Sementara itu Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan, dua tahun ini, Kota Madiun nihil bencana banjir. Ini setelah tanggul di sisi timur kota ditinggikan. Namun karena fenomena La Nina dengan intensitas hujan yang cukup tinggi berpotensi terjadi di Kota Madiun, maka sejumlah antisipasi pun dilakukan.

“Semuanya saya kerahkan. Saya ingin nggak ada sampah di saluran, sungai harus lancar. Alat berat mulai truk, dump truk, senso juga harus ready. Yang belum ready bulan ini harus ready. jangan sampai ada pohon roboh, senso nggak bisa dipakai. Ini penting,”ujarnya.

Dirinya menjelaskan, alat berat yang dimiliki pemkot secara keseluruhan sekitar 60-an armada. Tersebar di sejumlah OPD. Seperti di Dinas Perdagangan, Disperkim, Dinas PUPR, BPBD maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Dari jumlah itu, 85 persen siap digunakan alias kondisinya baik. Sedangkan 15 persen sisanya ada yang masih dalam perawatan.

“Ada yang dibengkel. Kita cek semua, mulai remnya dan seluruhnya lah. Yang nggak ready nggak boleh keluar. Alat ready, personel standby, ini tindakan kita untuk jaga-jaga sejak awal,” pungkasnya. (*)